Puisi PAGI Yang Indah Cerah Untuk Awal Yang Bahagia
Aku menyukai pagi. Ketika hujan ataupun ketika cerah.
Di pagi hari Tuhan telah menyemangati kita. Dengan cahaya sang surya. Dengan keindahan kicauan burung.
Dan dengan udara yang begitu segar.
Pagiku begitu indah
Ketika bangun dengan jiwa ringan
Setelah mengumpulkan tenaga
Dalam syahdunya malam.
Selamat pagi alam semesta
Cerahlah secerah-cerahnya
Hangatkan hatiku yang bahagia
Hingga datang waktu senja.
Ketika pagi hari tiba
Itulah sebuah pertanda
Bahwa masih ada kesempatan
Untuk menunaikan kewajiban.
Pagi hari adalah sebuah waktu
Yang amat tepat bagi kita
Untuk mensyukuri hidup ini
Dengan anugerah dari Yang Esa.
Berjanjilah
Untuk tidak berkata-kata
Kecuali kata-kata kebaikan saja.
Berjanjilah
Untuk mensyukuri apa saja
Yang kau terima dari Tuhan Yang Esa.
Untuk berterimakasih
atas setiap kebaikan.
Untuk melihat sisi baik
Dari setiap orang.
Untuk bersabar
Atas setiap ujian.
Banyak-banyaklah menanam syukur
Sebab di sanalah hidup semakin makmur
Siapa yang menanam keluhan
Akan hidup dalam kepayahan.
Pagi ini pagi yang penuh berkah
Ketika malam mulai pecah
Oleh cahaya sang surya.
Langit berwarna keemasan
Mengambang awan-awan
Dan angin bertiup pelan.
Pagi ini pagi yang penuh berkah
Dibuka dengan ibadah
Bermunajat kepada-Nya.
Semoga hari kita indah
Mari bekerja tiada lelah
Berdoa jangan dilupa
Agar berkah selalu menyapa.
Semuanya hanyalah titipan
Dari rumah, harta, hingga usia
Ke akhirat pula kita dikumpulkan
Pasti terjadi di suatu masa.
Kicau burung terdengar merdu
Bersahut-sahutan penuh manja
Berkerling matanya menatap
Di atas pohon mereka hinggap
Kicau burung adalah sambutan
Untuk pagi yang cerah merona
Terbang di antara pepohonan
Meramaikan alam desa
Alangkah damai desa tercinta
Lama sudah tidak singgah
Sibuk oleh hiruk pikuk kota
Terlupa pada keindahan alam jelita.
Aku selalu bersyukur
Untuk setiap hari yang Kau beri
Penuh dengan hati bahagia
Menerima segala anugerah.
Aku mengakui
Semua nikmat itu dari-Mu
Adalah kebaikan yang begitu besar
Aku mengakui
Semua ketentuan dari-Mu
Semuanya adil untuk diriku.
Jadikan pagi ini bercahaya
Penuh kehangatan di dalam hati
Kesejukan di dalam jiwa
Kebahagiaan sepanjang hari.
Tanpa angin menderu
Hujan turun dengan renyai
Membasahi bumi pagi
Dengan kesejukan ke dalam hati
Hati ini begitu mesra
Merasakan rahmat dari-Nya
Daun-daun semua basah
Wajah bumi segar terasa.
Wahai Tuhan Yang Kuasa
Syukur ini aku persembahkan
Dari kedalaman jiwa
Agar bertambah kebahagiaan.
Sirami bumi kami
Dengan kedamaian yang sejati
Lembutkan hati-hati kami
Agar kasih sayang menghiasi
Jauhkan segala murka
Amarah dendam di dalam dada
Agar jiwa ini sejahtera
Menjalani hari-hari di dunia.
Selamat pagi kekasihku
Bagaimana kabarmu?
Aku di sini menyesap kopi
Tuk hangatkan tubuh di waktu pagi.
Tahukah kamu?
Bunga-bunga rindu mekar selalu
Bagai tumbuh di musim semi
Rindu itu untuk kamu.
.
Di pagi yang masih dingin ini
Aku ingin duduk menyendiri
Sekedar mengenang keindahan
Dari wajahmu yang berhias senyuman.
Hatiku selalu kalah
Sehingga aku berkali-kali jatuh;
Jatuh cinta kepadamu
Meski sedikitpun tanpa usaha.
Jatuh cinta kepadamu begitu mudah
Meski hanya sekedar menatap
Sudah cukup tuk membuatku terkesima
Seorang petani tengah baya
Bangun dari kepulasan tidurnya
Dengan wajah gembira
Bagaikan berjumpa hari raya.
Nun jauh di desa sana
Ia hidup dengan sederhana
Bersama istrinya yang setia
Menemani kehidupannya.
Bangun dari kepulasan tidur
Dengan jiwa seringan awan
Hati penuh dengan syukur
Berterimakasih kepada Tuhan
Asap tipis mengepul di dapur
Kayu bakar menjadi bara
Istrinya membuatkan secangkir teh
Untuk kudapan sembari mengobrol.
Ah,
Hidup ini sederhana
Tapi di sanalah ada bahagia
Semakin bersahaja
Semakin bahagia.
.
.
Maafkan saya, Tuhan
Yang sering terlupa
Mengingat anugerah-Mu
Yang tak putus Kau berikan.
Hari ini aku bersimpuh
Di pagi yang begitu indah
Sembari mengucapkan
Pengakuan atas semua kebaikan.
.
Hari ini masih ada kesempatan
Untuk diriku beristigfar
Sebelum dijemput pulang
Ke alam kubur yang pasti datang.
.
Aku akan bekerja
Sepanjang hari, yang kubisa
Mengumpulkan karunia-Mu
Sebagai bekal sisa hidupku.
Kini terserah pada-Mu
Seberapa banyak yang Kau beri
Nasibku berada di pangkuan-Mu
padaMu jua aku bertawakal diri.
Tolong damaikan
Jiwa dan pikiranku
Dalam menapaki rezeki
Jangan biarkan gelisah menghampiri.
Aku sekarang duduk di pematang
Luas sawah selalu kupandang
Hijau padi bercampur rerumputan
Di sana pula terhampar impian.
Setiap pagi aku berdoa
Moga sawahku sehat sentosa
Dijauhkan dari segenap hama
Yang merusak telaga rasa.
.
Di sinilah aku bekerja
Mengurai segala asa
Hanya seorang pemuda desa
Yang jauh dari keriuhan kota
Cita-citaku sangat sederhana
Hanya ingin menambah sawah
Untuk bekal kelak berkeluarga
Ingin kubahagiakan istri tercinta
Kucukupi keperluan putra-putriku
Agar mereka bisa bersekolah
Jangan bodoh seperti diriku.
.
Selamat pagi cintaku
Semalam aku menunggu
Dalam lelap tidurku
Digelisahi oleh rindu.
Semoga kau bahagia
Di pagi yang sangat cerah
Mari kita berjuang lagi
Untuk esok yang lebih baik.
Suatu hari kelak,
Akulah orang pertama
Yang memberikan senyuman
Dan segelas teh penuh kehangatan.
Akulah orang pertama
Yang mengecup keningmu
Menarik selimut tidur
Dan membangun dirimu.
.
Aku begitu serasi
Duduk berdua denganmu
Menyajikan sarapan pagi
Sambil bercerita tentang hari itu.
Suatu hari kelak,
Akulah orang yang pertama
Memeluk dirimu dengan mesra.
Sinarilah dunia ini
Dengan segenap kehangatan
Dari cinta dan kasih sayang
Yang lama kau sembunyikan.
Tebarkanlah cinta kasihmu
Kepada diriku yang menunggu
Kepada alam yang terkembang
Pada segenap insan di dunia.
.
Jangan tutup cinta kasih
Dengan dengan iri dengki
Semua itu hanyalah jaring
Dari setan yang menggiring
Taburkanlah dari dalam hati
Segenap keikhlasan yang murni
Sebagai jalan menuju surga
Agar tentram segenap jiwa.
Aku merindukanmu setiap pagi
Saat mataku baru saja terbuka
Saat aku menyeduh tehku seorang diri
Aku tersekap oleh perasaan sepi
Saat jauh dari dirimu
Ingin kulepaskan rasa ini
Namun mengapa tiada mampu?
Mungkin saja
Esok hari
Saat terbangun
Tak lagi sendiri.
Tapi ada kamu
Di sisiku, dengan seulas senyuman.
Dan aku begitu tentram.
Selamat pagi aku ucapkan
Untuk dunia yang cerah
Apapun yang terjadi
Bersyukur diriku untuk segala
Hidup ini begitu indah
Bercampur antara suka dan duka
Kadang sedih kadang bahagia
Namun itulah hidup di dunia.
Untuk apa bersedih
Kalau hanya menambah perih
Lebih baik kita tertawa
Agar hidup bahagia.
Aku datang dan pergi
Dari ribuan tahun yang lalu
Menyaksikan anak manusia
Berganti-ganti generasi
Damailah engkau di Bumi
Anugerah-Nya untuk dinikmati
Bukan untuk berkeluh kesah
Apalagi menumpahkan darah
Lihatlah burung-burung
Yang riang setiap pagi
Menyambut sang surya
Dengan jiwa yang bahagia
Apa artinya hidup ini
Jika hanya diisi duka cita
Bukankah bahagia lebih bermakna
Menghiasi jiwa raga.
Bila pagi tiba
Hatiku merasa gembira
Hari baru kujelang lagi
Pergi sekolah senang hati
Di sanalah aku berjumpa
Dengan guru yang tercinta
Bermain dengan teman sebaya
Selalu penuh suka cita
Oh sang surya
Hangatkan pagiku ini
Penuhi seisi dunia
Dengan kemilau cahaya
Temani hidup kami
Yang bekerja di siang hari
Mencari sesuap nasi
Atau ilmu yang dicari.
Oh sang surya
Janganlah engkau bersembunyi
Di balik awan yang kelabu
Marilah engkau ke mari.
Saat hujan turun renyai
Bersama kabut yang tipis
Langit tak lagi membiru
Suryapun bersembunyi malu.
Ingin kutuliskan sebuah puisi
Di antara kaki hujan yang menari
Menceritakan tentang kasih
Antara dua insan yang menanti
Aku ingin mencintaimu
Hari ini esok dan nanti
Dengan cinta yang suci murni
Mengalir dari kedalaman hati.
Kamu adalah:
Musim semiku yang paling indah
Sungai kecil di puncak bukit
Bunga-bunga di musim semi.
Kamu bagiku
Rindang pohon yang meneduhkan
Rumah kecil penuh kehangatan
Bentangan langit yang melapangkan.
Hari ini aku bahagia
Saat berdua denganmu.
Esok hari aku merindu
Saat berjauhan darimu.
Dan cintaku selalu indah
Sepanjang waktu.
Datanglah lagi
Dengan membawa sepucuk rindu
Yang kau selipkan ke dalam qolbu
Lalu membuatku merindukanmu.
Petiklah segala resah
Bersihkan jiwaku dari gelisah
Dengan kasih sayang yang mendamaikan
Dengan cinta murni yang kau semaikan.
Izinkan diriku
Mengucapkan lagi
Sebait puisi
Yang berisi kerinduan.
Seperti sekuntum bunga
Yang segar di pagi hari
Dibasahi embun jernih
Lalu semarakan dunia ini.
Biarlah kuucapkan lagi
Pernyataan cinta yang suci
Agar menguat kembali
Rasa yang begitu indah ini.
Apa yang membedakan
Antara cinta dan ingin memiliki?
Jika kau ingin memiliki
Bunga itu ingin kau petik.
Tapi jika kau mencintai
Bunga itu pastilah engkau rawat.
Ingin rasanya aku membiarkan. Bulir-bulir rindu itu bergemarai. Di antara jiwaku yang sangat sunyi.
Aku ingin duduk di sampingmu. Menceritakan segala hal tentang indahnya cinta. Betapa ku merindukanmu!
Dan ingin sekali aku mendengarkanmu. Tentang keluh kesahmu. Tentang cita-citamu.
Kusediakan diriku untuk mendengarkan dirimu. Ada dua telinga yang selalu ku siapkan. Berkeluh kesah rasa suka.
Ada hati yang siap merasakan. Berceritalah semaumu.
Ada cinta yang menghangatkan. Mintalah sebanyak kau suka.
Cintaku takkan pernah putus. Tak juga seperti bunga bunga. Indah hanya sebentar saja.
Tetapi cintaku laksana sang surya. Mendatangimu setiap pagi. Selalu menghangatkan seisi bumi.
Ia tidak akan mengeluh Meskipun banyak orang yang memaki.
Ia akan bersembunyi meskipun orang masih menanti.
Hari ini aku mencintaimu
Dengan cinta yang sederhana
Seperti sungai kecil yang mengalir
Di atas bukit yang sangat mungil.
Ia akan terus mengisi
Sawah-sawah serta ladang
Membasahi untuk menumbuhkan
Memberikan kehidupan.
Hari ini aku mencintaimu
Dengan cinta yang memberi
Bukan cinta yang meminta.
Di pagi hari Tuhan telah menyemangati kita. Dengan cahaya sang surya. Dengan keindahan kicauan burung.
Dan dengan udara yang begitu segar.
Pagiku Indah
Ketika bangun dengan jiwa ringan
Setelah mengumpulkan tenaga
Dalam syahdunya malam.
Selamat pagi alam semesta
Cerahlah secerah-cerahnya
Hangatkan hatiku yang bahagia
Hingga datang waktu senja.
Syukur
Ketika pagi hari tiba
Itulah sebuah pertanda
Bahwa masih ada kesempatan
Untuk menunaikan kewajiban.
Pagi hari adalah sebuah waktu
Yang amat tepat bagi kita
Untuk mensyukuri hidup ini
Dengan anugerah dari Yang Esa.
Janjiku Di Pagi Ini
Berjanjilah
Untuk tidak berkata-kata
Kecuali kata-kata kebaikan saja.
Berjanjilah
Untuk mensyukuri apa saja
Yang kau terima dari Tuhan Yang Esa.
Untuk berterimakasih
atas setiap kebaikan.
Untuk melihat sisi baik
Dari setiap orang.
Untuk bersabar
Atas setiap ujian.
Banyak-banyaklah menanam syukur
Sebab di sanalah hidup semakin makmur
Siapa yang menanam keluhan
Akan hidup dalam kepayahan.
Pagi Yang Penuh Berkah
Pagi ini pagi yang penuh berkah
Ketika malam mulai pecah
Oleh cahaya sang surya.
Langit berwarna keemasan
Mengambang awan-awan
Dan angin bertiup pelan.
Pagi ini pagi yang penuh berkah
Dibuka dengan ibadah
Bermunajat kepada-Nya.
Semoga hari kita indah
Mari bekerja tiada lelah
Berdoa jangan dilupa
Agar berkah selalu menyapa.
Semuanya hanyalah titipan
Dari rumah, harta, hingga usia
Ke akhirat pula kita dikumpulkan
Pasti terjadi di suatu masa.
Puisi Pagi Di Desa
Kicau burung terdengar merdu
Bersahut-sahutan penuh manja
Berkerling matanya menatap
Di atas pohon mereka hinggap
Kicau burung adalah sambutan
Untuk pagi yang cerah merona
Terbang di antara pepohonan
Meramaikan alam desa
Alangkah damai desa tercinta
Lama sudah tidak singgah
Sibuk oleh hiruk pikuk kota
Terlupa pada keindahan alam jelita.
Bersyukur di Pagi Di Pagi Hari
Aku selalu bersyukur
Untuk setiap hari yang Kau beri
Penuh dengan hati bahagia
Menerima segala anugerah.
Aku mengakui
Semua nikmat itu dari-Mu
Adalah kebaikan yang begitu besar
Aku mengakui
Semua ketentuan dari-Mu
Semuanya adil untuk diriku.
Jadikan pagi ini bercahaya
Penuh kehangatan di dalam hati
Kesejukan di dalam jiwa
Kebahagiaan sepanjang hari.
Puisi Hujan Di Pagi
Tanpa angin menderu
Hujan turun dengan renyai
Membasahi bumi pagi
Dengan kesejukan ke dalam hati
Hati ini begitu mesra
Merasakan rahmat dari-Nya
Daun-daun semua basah
Wajah bumi segar terasa.
Wahai Tuhan Yang Kuasa
Syukur ini aku persembahkan
Dari kedalaman jiwa
Agar bertambah kebahagiaan.
Sirami bumi kami
Dengan kedamaian yang sejati
Lembutkan hati-hati kami
Agar kasih sayang menghiasi
Jauhkan segala murka
Amarah dendam di dalam dada
Agar jiwa ini sejahtera
Menjalani hari-hari di dunia.
Selamat Pagi Kekasih Hati
Selamat pagi kekasihku
Bagaimana kabarmu?
Aku di sini menyesap kopi
Tuk hangatkan tubuh di waktu pagi.
Tahukah kamu?
Bunga-bunga rindu mekar selalu
Bagai tumbuh di musim semi
Rindu itu untuk kamu.
.
Di pagi yang masih dingin ini
Aku ingin duduk menyendiri
Sekedar mengenang keindahan
Dari wajahmu yang berhias senyuman.
Hatiku selalu kalah
Sehingga aku berkali-kali jatuh;
Jatuh cinta kepadamu
Meski sedikitpun tanpa usaha.
Jatuh cinta kepadamu begitu mudah
Meski hanya sekedar menatap
Sudah cukup tuk membuatku terkesima
Bangun Tidur
Seorang petani tengah baya
Bangun dari kepulasan tidurnya
Dengan wajah gembira
Bagaikan berjumpa hari raya.
Nun jauh di desa sana
Ia hidup dengan sederhana
Bersama istrinya yang setia
Menemani kehidupannya.
Bangun dari kepulasan tidur
Dengan jiwa seringan awan
Hati penuh dengan syukur
Berterimakasih kepada Tuhan
Asap tipis mengepul di dapur
Kayu bakar menjadi bara
Istrinya membuatkan secangkir teh
Untuk kudapan sembari mengobrol.
Ah,
Hidup ini sederhana
Tapi di sanalah ada bahagia
Semakin bersahaja
Semakin bahagia.
.
.
Maafkan Saya
Maafkan saya, Tuhan
Yang sering terlupa
Mengingat anugerah-Mu
Yang tak putus Kau berikan.
Hari ini aku bersimpuh
Di pagi yang begitu indah
Sembari mengucapkan
Pengakuan atas semua kebaikan.
.
Hari ini masih ada kesempatan
Untuk diriku beristigfar
Sebelum dijemput pulang
Ke alam kubur yang pasti datang.
.
Aku akan bekerja
Sepanjang hari, yang kubisa
Mengumpulkan karunia-Mu
Sebagai bekal sisa hidupku.
Kini terserah pada-Mu
Seberapa banyak yang Kau beri
Nasibku berada di pangkuan-Mu
padaMu jua aku bertawakal diri.
Tolong damaikan
Jiwa dan pikiranku
Dalam menapaki rezeki
Jangan biarkan gelisah menghampiri.
Puisi Pagi Pemuda Petani
Aku sekarang duduk di pematang
Luas sawah selalu kupandang
Hijau padi bercampur rerumputan
Di sana pula terhampar impian.
Setiap pagi aku berdoa
Moga sawahku sehat sentosa
Dijauhkan dari segenap hama
Yang merusak telaga rasa.
.
Di sinilah aku bekerja
Mengurai segala asa
Hanya seorang pemuda desa
Yang jauh dari keriuhan kota
Cita-citaku sangat sederhana
Hanya ingin menambah sawah
Untuk bekal kelak berkeluarga
Ingin kubahagiakan istri tercinta
Kucukupi keperluan putra-putriku
Agar mereka bisa bersekolah
Jangan bodoh seperti diriku.
.
Selamat Pagi Cintaku
Selamat pagi cintaku
Semalam aku menunggu
Dalam lelap tidurku
Digelisahi oleh rindu.
Semoga kau bahagia
Di pagi yang sangat cerah
Mari kita berjuang lagi
Untuk esok yang lebih baik.
Selamat Pagi Dari Wanita Penuh Cinta
Suatu hari kelak,
Akulah orang pertama
Yang memberikan senyuman
Dan segelas teh penuh kehangatan.
Akulah orang pertama
Yang mengecup keningmu
Menarik selimut tidur
Dan membangun dirimu.
.
Aku begitu serasi
Duduk berdua denganmu
Menyajikan sarapan pagi
Sambil bercerita tentang hari itu.
Suatu hari kelak,
Akulah orang yang pertama
Memeluk dirimu dengan mesra.
Sajak Pagi
Sinarilah dunia ini
Dengan segenap kehangatan
Dari cinta dan kasih sayang
Yang lama kau sembunyikan.
Tebarkanlah cinta kasihmu
Kepada diriku yang menunggu
Kepada alam yang terkembang
Pada segenap insan di dunia.
.
Jangan tutup cinta kasih
Dengan dengan iri dengki
Semua itu hanyalah jaring
Dari setan yang menggiring
Taburkanlah dari dalam hati
Segenap keikhlasan yang murni
Sebagai jalan menuju surga
Agar tentram segenap jiwa.
Puisi Pagi Yang Tidak Romantis
Aku merindukanmu setiap pagi
Saat mataku baru saja terbuka
Saat aku menyeduh tehku seorang diri
Aku tersekap oleh perasaan sepi
Saat jauh dari dirimu
Ingin kulepaskan rasa ini
Namun mengapa tiada mampu?
Mungkin saja
Esok hari
Saat terbangun
Tak lagi sendiri.
Tapi ada kamu
Di sisiku, dengan seulas senyuman.
Dan aku begitu tentram.
Selamat Pagi Dunia
Selamat pagi aku ucapkan
Untuk dunia yang cerah
Apapun yang terjadi
Bersyukur diriku untuk segala
Hidup ini begitu indah
Bercampur antara suka dan duka
Kadang sedih kadang bahagia
Namun itulah hidup di dunia.
Untuk apa bersedih
Kalau hanya menambah perih
Lebih baik kita tertawa
Agar hidup bahagia.
Kabar Dari Sang Pagi
Aku datang dan pergi
Dari ribuan tahun yang lalu
Menyaksikan anak manusia
Berganti-ganti generasi
Damailah engkau di Bumi
Anugerah-Nya untuk dinikmati
Bukan untuk berkeluh kesah
Apalagi menumpahkan darah
Lihatlah burung-burung
Yang riang setiap pagi
Menyambut sang surya
Dengan jiwa yang bahagia
Apa artinya hidup ini
Jika hanya diisi duka cita
Bukankah bahagia lebih bermakna
Menghiasi jiwa raga.
Puisi Pagi Hari Untuk Anak SD
Bila pagi tiba
Hatiku merasa gembira
Hari baru kujelang lagi
Pergi sekolah senang hati
Di sanalah aku berjumpa
Dengan guru yang tercinta
Bermain dengan teman sebaya
Selalu penuh suka cita
Surya Hangatkan Pagi Ini
Oh sang surya
Hangatkan pagiku ini
Penuhi seisi dunia
Dengan kemilau cahaya
Temani hidup kami
Yang bekerja di siang hari
Mencari sesuap nasi
Atau ilmu yang dicari.
Oh sang surya
Janganlah engkau bersembunyi
Di balik awan yang kelabu
Marilah engkau ke mari.
Puisi Romantis Di Pagi Hari Yang Berhujan
Saat hujan turun renyai
Bersama kabut yang tipis
Langit tak lagi membiru
Suryapun bersembunyi malu.
Ingin kutuliskan sebuah puisi
Di antara kaki hujan yang menari
Menceritakan tentang kasih
Antara dua insan yang menanti
Aku ingin mencintaimu
Hari ini esok dan nanti
Dengan cinta yang suci murni
Mengalir dari kedalaman hati.
Indahnya Bersamamu
Kamu adalah:
Musim semiku yang paling indah
Sungai kecil di puncak bukit
Bunga-bunga di musim semi.
Kamu bagiku
Rindang pohon yang meneduhkan
Rumah kecil penuh kehangatan
Bentangan langit yang melapangkan.
Hari ini aku bahagia
Saat berdua denganmu.
Esok hari aku merindu
Saat berjauhan darimu.
Dan cintaku selalu indah
Sepanjang waktu.
Datanglah Lagi
Datanglah lagi
Dengan membawa sepucuk rindu
Yang kau selipkan ke dalam qolbu
Lalu membuatku merindukanmu.
Petiklah segala resah
Bersihkan jiwaku dari gelisah
Dengan kasih sayang yang mendamaikan
Dengan cinta murni yang kau semaikan.
Biar Kuucapkan Lagi
Izinkan diriku
Mengucapkan lagi
Sebait puisi
Yang berisi kerinduan.
Seperti sekuntum bunga
Yang segar di pagi hari
Dibasahi embun jernih
Lalu semarakan dunia ini.
Biarlah kuucapkan lagi
Pernyataan cinta yang suci
Agar menguat kembali
Rasa yang begitu indah ini.
Cinta Dan Memiliki
Apa yang membedakan
Antara cinta dan ingin memiliki?
Jika kau ingin memiliki
Bunga itu ingin kau petik.
Tapi jika kau mencintai
Bunga itu pastilah engkau rawat.
Hening Sekali
Ingin rasanya aku membiarkan. Bulir-bulir rindu itu bergemarai. Di antara jiwaku yang sangat sunyi.
Aku ingin duduk di sampingmu. Menceritakan segala hal tentang indahnya cinta. Betapa ku merindukanmu!
Dan ingin sekali aku mendengarkanmu. Tentang keluh kesahmu. Tentang cita-citamu.
Kusediakan diriku untuk mendengarkan dirimu. Ada dua telinga yang selalu ku siapkan. Berkeluh kesah rasa suka.
Ada hati yang siap merasakan. Berceritalah semaumu.
Ada cinta yang menghangatkan. Mintalah sebanyak kau suka.
Cintaku takkan pernah putus. Tak juga seperti bunga bunga. Indah hanya sebentar saja.
Tetapi cintaku laksana sang surya. Mendatangimu setiap pagi. Selalu menghangatkan seisi bumi.
Ia tidak akan mengeluh Meskipun banyak orang yang memaki.
Ia akan bersembunyi meskipun orang masih menanti.
Hari Ini Aku Masih Mencintai
Hari ini aku mencintaimu
Dengan cinta yang sederhana
Seperti sungai kecil yang mengalir
Di atas bukit yang sangat mungil.
Ia akan terus mengisi
Sawah-sawah serta ladang
Membasahi untuk menumbuhkan
Memberikan kehidupan.
Hari ini aku mencintaimu
Dengan cinta yang memberi
Bukan cinta yang meminta.