10 Cara Agar Anak Mengurangi Junk Food Secara Efektif
Anak-anak suka junk food. Tampilannya menarik. Sehingga menggugah selera anak-anak.
Oleh sebab itu junk food sangat menarik bagi anak-anak. Namun juga ada bahaya yang mengintai.
Misalnya obesitas.
Sebagian orang tua memberikan junk food agar anak mau makan. Memang cara tersebut mungkin ampuh. Akan tetapi orang tua juga harus memperhatikan nutrisi anak.
Bagaimana caranya agar si kecil mengurangi makan junk food? Berikut ini beberapa trik yang bisa diterapkan.
Ya ini adalah langkah pertama agar anak mengurangi konsumsi junk food.
Ajaklah ia untuk berbelanja bahan. Sambil berbelanja Bunda bisa menceritakan manfaat makanan sehat.
“Kita cari wortel yuk. Supaya mata kamu bening dan sehat.”
“Bayam ada belum ya? Itu kan bisa membuat kamu makin tinggi.”
Berbelanja bareng membuatnya paham kenapa harus membeli sayuran atau buah-buahan.
Selain itu pula akan terjalin komunikasi yang baik dengan anak.
Cobalah untuk memberikan keputusan pada anak.
Misalnya, “Hari ini kita beli wortel atau ikan ya?”
Jangan menganggap repot ya? Sebagian memang merasa repot kalau ada anak di dapur.
Bahkan ada yang tidak mau diganggu ketika memasak.
Padahal mengajak anak masak bersama merupakan salah satu cara untuk mengurangi junk food.
Anak akan lebih menghargai masakannya sendiri.
Anak juga diajak untuk belajar bekerja sama.
Cobalah untuk menawarkan kepada anak. “Hari ini kita masak apa ya? Capcay atau sop?”
Yang Bunda perlukan selama memasak bersamanya adalah toleransi.
Tentu saja anak tak sesempurna orang tua dalam mengerjakan sesuatu. Misalnya mengiris bahan masakan. Mungkin saja tak serapi Bunda.
Sudah banyak akibat buruk dari konsumsi junk food.
Seperti:
Menurunkan IQ anak.
Menyebabkan obesitas, mengakibatkan kista, otak bekerja lebih lambat.
Nah, ketika Bunda bersama anak, cobalah bercerita tentang hal tersebut.
Sehingga anak mengerti kenapa harus mengurangi makanan junk food.
Apabila sudah paham, dengan sendirinya anak akan menjauhi junk food.
Selain menceritakan bahaya junk food, iringi dengan bercerita kehebatan makanan bernutrisi.
Dengan begitu timbul keinginan pada diri anak untuk mengurangi junk food.
Bunda bisa menceritakan bagaimana orang-orang yang sehat hingga masa tua.
Ternyata mereka mengkonsumsi makanan sehat. Seperti susu, sayuran, dan buah-buahan.
Menceritakan manfaat dari buah yang dimakan. Misalnya pepaya.
Pada pepaya terdapat vitamin C yang bisa menangkal berbagai virus dan bakteri.
Selain itu bisa membuat kulit lebih bersih dan bercahaya.
Cheating day berfungsi agar anak tidak bosan. Berilah satu kali dalam seminggu makanan kesukaannya.
Contohnya es krim.
Meskipun begitu, pilihlah kira-kira makanan yang mengandung nutrisi.
Belajarlah untuk membuat masakan yang bervariatif.
Hal ini untuk menghindarkan rasa bosan.
Selezat apapun sebuah masakan, kalau sering dikonsumsi menimbulkan kebosanan.
Oleh sebab itu, pandai-pandailah membuat variasi masakan dalam seminggu.
Untuk mengurangi junk food pada anak memang harus kreatif.
Salah satunya dengan membuat masakan menarik.
Bunda bisa menghias makanan atau masakan agar terlihat menarik. Misalnya dengan membuat karakter tertentu.
Ada kalanya kita ingin memberi reward kepada anak.
Entah karena prestasinya atau kepatuhannya kepada kita.
Tapi:
Cobalah untuk memberi hadiah lain selain junk food.
Anda bisa saja memberikan reward berupa kue hasil masakan sendiri.
Apapun karena kebiasaan.
Anak yang terbiasa makanan junk food akan sulit melepas kebiasaannya.
Begitu pula anak yang dibiasakan makanan sehat, akan malas mencicipi makanan junk food.
Oleh sebab itu biasa menyediakan camilan sehat di rumah.
Kami sendiri di rumah selalu menyediakan makanan sehat. Berupa buah-buahan.
Adapun makanan, biasanya dipilah mana yang kira-kira lebih bernutrisi.
Setelah menerapkan semua langkah di atas, ada satu hal yang sangat penting. Yaitu KONSISTEN.
Bunda dan keluarga harus sepakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
Oleh karena itu, penting juga untuk berkomunikasi dengan suami. Sehingga bisa seiring dan seirama.
Jangan sampai Bunda ingin makan sehat, ternyata di belakang sana, si ayah memberikan hal yang lain kepada buah hati.
Oleh sebab itu junk food sangat menarik bagi anak-anak. Namun juga ada bahaya yang mengintai.
Misalnya obesitas.
Sebagian orang tua memberikan junk food agar anak mau makan. Memang cara tersebut mungkin ampuh. Akan tetapi orang tua juga harus memperhatikan nutrisi anak.
Bagaimana caranya agar si kecil mengurangi makan junk food? Berikut ini beberapa trik yang bisa diterapkan.
1. Mengajak Belanja Bahan Makanan
Ya ini adalah langkah pertama agar anak mengurangi konsumsi junk food.
Ajaklah ia untuk berbelanja bahan. Sambil berbelanja Bunda bisa menceritakan manfaat makanan sehat.
“Kita cari wortel yuk. Supaya mata kamu bening dan sehat.”
“Bayam ada belum ya? Itu kan bisa membuat kamu makin tinggi.”
Berbelanja bareng membuatnya paham kenapa harus membeli sayuran atau buah-buahan.
Selain itu pula akan terjalin komunikasi yang baik dengan anak.
Cobalah untuk memberikan keputusan pada anak.
Misalnya, “Hari ini kita beli wortel atau ikan ya?”
2. Mengajak Masak Bersama
Jangan menganggap repot ya? Sebagian memang merasa repot kalau ada anak di dapur.
Bahkan ada yang tidak mau diganggu ketika memasak.
Padahal mengajak anak masak bersama merupakan salah satu cara untuk mengurangi junk food.
Anak akan lebih menghargai masakannya sendiri.
Anak juga diajak untuk belajar bekerja sama.
Cobalah untuk menawarkan kepada anak. “Hari ini kita masak apa ya? Capcay atau sop?”
Yang Bunda perlukan selama memasak bersamanya adalah toleransi.
Tentu saja anak tak sesempurna orang tua dalam mengerjakan sesuatu. Misalnya mengiris bahan masakan. Mungkin saja tak serapi Bunda.
3. Bercerita Dampak Buruk Junk Food
Sudah banyak akibat buruk dari konsumsi junk food.
Seperti:
Menurunkan IQ anak.
Menyebabkan obesitas, mengakibatkan kista, otak bekerja lebih lambat.
Nah, ketika Bunda bersama anak, cobalah bercerita tentang hal tersebut.
Sehingga anak mengerti kenapa harus mengurangi makanan junk food.
Apabila sudah paham, dengan sendirinya anak akan menjauhi junk food.
4. Memahamkan Arti Nutrisi Bagi Tubuh
Selain menceritakan bahaya junk food, iringi dengan bercerita kehebatan makanan bernutrisi.
Dengan begitu timbul keinginan pada diri anak untuk mengurangi junk food.
Bunda bisa menceritakan bagaimana orang-orang yang sehat hingga masa tua.
Ternyata mereka mengkonsumsi makanan sehat. Seperti susu, sayuran, dan buah-buahan.
Menceritakan manfaat dari buah yang dimakan. Misalnya pepaya.
Pada pepaya terdapat vitamin C yang bisa menangkal berbagai virus dan bakteri.
Selain itu bisa membuat kulit lebih bersih dan bercahaya.
5. Cheating Day!
Cheating day berfungsi agar anak tidak bosan. Berilah satu kali dalam seminggu makanan kesukaannya.
Contohnya es krim.
Meskipun begitu, pilihlah kira-kira makanan yang mengandung nutrisi.
6. Membuat Masakan Variatif
Belajarlah untuk membuat masakan yang bervariatif.
Hal ini untuk menghindarkan rasa bosan.
Selezat apapun sebuah masakan, kalau sering dikonsumsi menimbulkan kebosanan.
Oleh sebab itu, pandai-pandailah membuat variasi masakan dalam seminggu.
7. Buat Masakan Bunda Menarik
Untuk mengurangi junk food pada anak memang harus kreatif.
Salah satunya dengan membuat masakan menarik.
Bunda bisa menghias makanan atau masakan agar terlihat menarik. Misalnya dengan membuat karakter tertentu.
8. Jangan Beri Anak Hadiah Junk Food
Ada kalanya kita ingin memberi reward kepada anak.
Entah karena prestasinya atau kepatuhannya kepada kita.
Tapi:
Cobalah untuk memberi hadiah lain selain junk food.
Anda bisa saja memberikan reward berupa kue hasil masakan sendiri.
9. Sediakan Cemilan Sehat di Rumah
Apapun karena kebiasaan.
Anak yang terbiasa makanan junk food akan sulit melepas kebiasaannya.
Begitu pula anak yang dibiasakan makanan sehat, akan malas mencicipi makanan junk food.
Oleh sebab itu biasa menyediakan camilan sehat di rumah.
Kami sendiri di rumah selalu menyediakan makanan sehat. Berupa buah-buahan.
Adapun makanan, biasanya dipilah mana yang kira-kira lebih bernutrisi.
10. Konsisten
Setelah menerapkan semua langkah di atas, ada satu hal yang sangat penting. Yaitu KONSISTEN.
Bunda dan keluarga harus sepakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
Oleh karena itu, penting juga untuk berkomunikasi dengan suami. Sehingga bisa seiring dan seirama.
Jangan sampai Bunda ingin makan sehat, ternyata di belakang sana, si ayah memberikan hal yang lain kepada buah hati.